"Zefa bangun!"
Sudah dua hari ini Zefa mendengarkan suara yang sama dan dia mulai terbiasa. Namun, kali ini suara serak basah dari pria itu begitu kencang hingga membuat Zefa melemparkan sebuah bamtal ke arah pria itu.
"Diamlah, Jo! Biarkan aku tidur lima menit lagi," ujar Zefa dengan menarik selimut dan menutupi tubuhnya.
Johan berhasil menangkap selimut yang dilempar Zefa, dia langsung meletakkannya kembali dan menarik selimut milik gadis itu lalu melemparikan atas kursi. "Bangunlah Zefa, sekarang sudah pukul enam!"
Zefa langsung terbangun dari tidurnya, kaget. Saat mendengar ucapan Johan. "Kenapa kau tidak mengatakannya dari tadi? Aish! Kau ini tidak berguna!" ujar Zefa seraya menarik kursi roda lalu duduk di atas dan membawanya ke kamar mandi.
"Kenapa aku yang salah? Padahal dia susah dibangunkan? Sabar-sabar." Johan melangkah keluar dari kamar Zefa.