"Wah kembali lagi ke kehidupan yang biasa dan menyedihkan," kata Zefa seraya membuka pintu kelas dan menghirup udara yang masuk kemudian mengeluarkannya secara perlahan. Dengan memakai jepit rambut, kuncir kuda serta seragam yang masih berwarna putih abu-abu Zefa melangkah masuk sambil mengedarkannya pandangannya ke seluruh ruangan kelas.
Tepat di sudut rungan meja depan Zefa melibay Agus yang seolah tengah sibuk. Dia sedikit penasaran dengan kertas apa yang sedang di baca Agus? Zefa bergegas menghampiri Agus.
"Oi Agus," sapa Zefa sambil menepuk pundak Agus lalu duduk di kursi samping. "Wah seperti biasanya, wajahmu kayak ikan yang sedang membutuhkan Air, apa yang sedang kau baca itu? Sepertinya sangat menarik, kalau tidak bisa baca biat kubantu," sambung Zefa seraya meletakkan lengannya di pundak Agus.
Agus yang sedang menatap kertas di depannya berkata, "Aku mendapatkan surat dari siswi kelas satu."