Zefa tergesa ketika ia baru saja mengobrak-abrik satu lemari penuh pakaian yang akan ia kenakan hari ini. Sulit memutuskan sepatu apa yang cocok dengan pakaiannya, Atau gaya rambut apa yang akan menjadi teman kepercayaan dirinya hari ini ini.
Zefa akhirnya memutuskan memakai heels booth hitam, lengkap dengan bleezer serta rok setinggi lutut berwarna merah tua. Kemudian topi retro senada dengan rambut yang dibiarkan terurai.
Seusai merasa bila dirinya luar biasa cantik dari pantulan cermin. Zefa menghela napas kemudian menarik selempangnya, sebab suara klakson dari mobil Joshua menandakan bila pria ini sudah ada di depan.
Zefa lantas menuruni anak tangga dengan jemari dinginnya. Siulan menggoda Bimo pun menjadi pengiring Zefa yang akan pergi berkencan.
"Zefa pergi dulu Ayah," pamitnya.
"Jangan terlalu malam Nak," sahutnya. Zefa menganggukkan kepala. Ia setengah berlari pergi keluar sebab Bimo baru saja akan membuka mulutnya.
