'Sejak kejadian kemarin, aku merasa kalau semua pusat perhatian tertuju pada Clare, seorang gadis berwajah cantik namun berhati iblis. Lalu dia didiskualifikasi sebagai calok ketua osis karena perbuatannya yang melukaiku tapi kenapa Ayah dan Ibu juga harus dipanggil ke sekolahan?' pikir Zefa dengan dahi yang mengkerut.
'Apa mungkin pak Rio tidak terima kalau tunangan Zefa mendapatkan nama buruk di sekolahan ini? Tapi jika memang begitu kenapa dia bersikap egois padahal jelas aku yang dirugikan?' Zefa mendongak.
Dia menginjakan kaki melewati lantai putih koridor sekolah sambil menggegam tali tas yang menggantung di pundak kiri.
'Tinggal lima hari waktu yang tersisa untuk melakukan promosi agar semua orang disini membuka mata dan dapat melihat kalau akulah orang yang pantas menjabat sebagai ketua osis tapi selama ada dia....' Zefa yang sedang berjalan ke kelasnya tidak sengaja melihat Nathan yang sedang di kerumuni para siswi sekolah dan menyebut-nyebutkan nama pria itu.