Di tempat lain lebih tepatnya di kantor polisi ruangan tim A. Nathan saat ini sedang duduk termenung melihat nomor telfon Zefa yang menurutnya sangat mencurigakan. Untuk beberapa saat dia terus memandangi nomor tersebut hingga suara tawa kedua rekannya memekak telinga Nathan.
Dengan mata setajam elang, dia menoleh kearah Aura dan David yang duduk kursi mereka.
"Berisik!" Lalu menggebrak meja agar kedua rekannya diam. Mereka benar-benar menganggu kefokusan serta tidak mau diam meski hanya dengan peringatan tatapan mata saja.
Baru setelah di teriaki seperti itu, Seketika itu juga suasana menjadi senyap, mulut kedua rekannya terkunci rapat dan mereka fokus dengan pekerjaam masing-masing tanpa berani tertawa. 'Ini sangat mengerikan mendengar tatapan Nathan yang setajam singa' batin Aura yang langsung menyibukkan dirinya sendiri dengan dokumen yang ada diatas mejanya.