Setibanya di depan gerbang sekolah Zefa turun dari motor Nathan, senyum tak henti-hentinya dia kembangkan meskipun sudah lima belas menit berlalu sejak dia bertemu dengan Joshua. "Kau memang sahabat yang baik." Seraya menepuk-nepuk punggung Nathan. Ia mengulas senyumnya, walau Nathan sedikit menunjukkan raut yang cukup dipaksakan agar Zefa merasa tetap nyaman.
"Ya, masukan sebelun kau telat," tutur Nathan kepada Zefa. Lalu bersiap-siap untuk pergi.
"Siap bos, aku pergi dulu terimakasih sudah mengantarkanku kesini hati-hati dan sampai jumpa nanti." Zefa tersenyum dan melambaikan tangannya sampai Nathan menghilang dari hadapannya. Baru saat itulah Zefa berbalik namun tiba-tiba ada seseorang yang berdiri tepat di belakangnya hingga membuat Zefa berjengkit--kaget.
"Draxen! Apa yang kau lakukan di belakangku?" tanya sinis Zefa.
"Dia pacarmu?" tanya Draxen. Ia memperhatikan Nathan yang masih berdiri serta menunggu Zefa pergi.