Setelah beberapa menit Zefa berjalan akhirnya dia sampai di kelas. Suasana sepi dan juga hening sesuai dengan keinginannya, hal pertama yang dilakukan saat sampai di ruangan tersebut adalah menepelkan kepala di atas meja dan memejakan mata.
Untuk sejenak Zefa ingin kalut dalam pikirannya sendiri tanpa melibatkan semua siswa yang berada disekolah ini. Rasa sakit dikeoala membuat keringat dingin mengucur deras di kening, Zefa sudah tidak mampu menahannya namun dia juga tidak bisa mengeluh kepada siapapun.
Sedikit demi Sedikit detak jantungnya mulai berdetak dengan cepat hingga membuatnya terengah-engah. Dia ingat beberapa hari lalu sebelum dirinya pulih, seorang dokter memberi beberapa obat untuk mengurangi rasa sakit. Segera tangan kirinya merogoh saku tas dan setelah menemukan Zefa langsung mengambil beberapa pil tersebut dan menelannya tanpa air.