Sinar matahari menyilaukan mata, memaksa Zefa untuk membuka matanya. Untuk di menit pertama Zefa masih mengerjap-ngerjapkan mata dan setelah beberapa saat barulah Zefa membuka lebar matanya. Hal pertanya yang dilihat Zefa adalah langit-langit ruangan yang berwarna putih, dia mengira kalau saat ini berada di kamar namun ada sesatu yang berbeda dengan kamarnya.
Zefa mengedarkan kepalanya untuk melihat situasi di sekitarnya. Sepi dan hanya ada dirinya sendiri di ruangan itu, sejenak dia tertawa dengan pelan saat melihat alat oksigen disampingnya, Zefa juga merasakan udara yang terus menerus masuk ke hidung dan membuatnya sedikit geli.