Agus tidak mempercayai perjatan yang barusaja dilontakannya Maria, tatapan curiga serta marah masih terukir jelas di wajah Agus. "Tapi bagaimana mungkin kau bisa menerima ajaknya yang memintamu untuk menjadi pacarnya? Kenapa kau...."
"Lalu aku harus bagaimana? Aku juga menyukainya!" ujar Maria yang memotong perkataan Agus. Meskipun sudah banyak kalimat yang dijelaskan Maria namun, Agus masih tidak mau mengerti dengan keadaan dan perasaannya.
Agus mengeleng tidak percaya melihat tingkah Maria yang egois. "Aku tidak yakin kalau kau Maria yang aku kenal." Agus pergi meninggalkan Maria dengan membawa kekecewaan kepada sahabatnya.
"Lalu aku harus bagaimana? Aku juga menyukainya namun disisi lain aku juga sedih saat melihat Zefa yang terluka," gumam Maria dengan menampakkan wajahnya yang sedih. Maria menundukkan kepalanya dan berjalan menuju ke bangku tempatnya.