Meskipun suasana kelas saat iti sedang ramai akan tetapi, Zean yang sedang membantu Agus menyiapkan pesanan dari pelanggannya tidak sengaja mendengar perdebatan dari Zefa. Zean segera mengedarkan pandangannya keseluruh kelas untuk mencari keberadaan Zefa dan tepat di meja nomor 10 Zean menemukan keberadaan gadis yang dicarinya.
"Mengapa gadis itu tidak pernah bisa diajak kerja sama. Pegang ini." Zean mengarahkan sendok kearah dada Agus lalu pergi menghampiri Zefa.
"Apakah Zefa berulah lagi?" gumannya seraya meletakkan sendok yang diberikan Zean ke atas nakas.
Disisi lain, Zefa yang mendengar perkataan Joshua hendak menjawab ucapannya itu namun, tiba-tiba mulutnya dibungkam oleh seseorang. Zefa menoleh dan melihat Zean yang tiba-tiba saja berdiri disampingnya. 'Menyebalkan.' Dengan kasar Zefa melepaskan tangan Zean dari mulutnya lalu bersendekap dan memalingkan wajahnya.
"Ada apa, sebaiknya kalian perlu sesuatu," ucap Zean seraya menggenggam tangannya.