Lokasi : Panti Asuhan Kasih Ibu pukul, 18.30 wib.
Di samping gerbang serta di bawah pohon mangga tempat David, Aura dan juga Nathan mengentikan mobil yang dipakai mereka. Walaupun suasana disini sedikit seram namun, hanya disini saja mereka terbebas dari pengawasan cctv panti asuhan maupun jalana raya. Sementara itu, Nathan bersiap-siap untuk masuk kesana. Dengan menggunakan kumis tipis serta soflen berwarna coklat bak turis Belanda pria itu siap untuk pergi menjelajahi seluruh area panti asuhan.
Nathan mengaca dari cermin mobil yang ada di atasnya untuk merapikan lagi rambut palsu yang dipakainya. 'Jika bukan karena mencari si jalang itu, aku tidak akan mau berbakaian seperti saat ini," gerutunya dari dalam hati.
Sedangkan Aura yang melihat Nathan sibuk dengan costumnya hanya bisa diam dan memperhatikan namun, ada satu pertanyaan yang terus mengganggu pikiran Aura sejak saat oertama kali dirinya satu tim dengan Nathan. "Geo," panggilnya.
