Bram menatap lekat ke arah Alea. Membenarkan ucapan Alea yang memang mendekatinya karena taruhan dari teman-temannya.
Padahal Alea sudah menjauhinya sejak setahun yang lalu. Kenapa mesti kembali lagi pria di depannya ini? Pikir Alea dalam hati.
" Berikan kunci motornya padaku. Aku sudah terlambat," ucap Alea karena Bram hanya mematung setelah mendengar ucapan Alea tadi.
" Aku akan mengantarmu!" ucap Bram dingin dan dengan segera menarik tangan Alea kasar.
" Bram! Lepas! Ini sakit! Bram!!" teriak Alea berusaha lepas dari tarikan Bram.
" Lepaskan anak saya!" seru Ayah Alea yang melihat putrinya di tarik paksa oleh seorang laki-laki.
" Om! Ini Bram, Om. Om apa kabar?" ucap Bram menyapa Ayah Alea tanpa melepas genggaman tangannya di tangan Alea.
" Lepaskan anak saya! Kamu sudah menyakitinya!" ucap Ayah Alea tanpa menjawab sapaan laki-laki itu.
" Om. Bukannya Om dulu merestuiku untuk mendekati Alea? Kenapa Om berubah?!" tanya Bram dengan senyum kecutnya.