Setelah diantar oleh Zellio. Evelyn dengan perlahan memasuki rumahnya. Berjalan menuju kamar dengan akhir, tubuhnya ambruk di atas ranjang. Rasanya, rasa penat yang memuncak di tubuh, kini perlahan turun. Membuat Evelyn semakin betah. Ia kemudian membalikkan tubuhnya. Menatap jendela yang menampakkan langit biru yang mulai abu.
Hujan tak henti-hentinya mengguyur kota Jakarta. Terkadang, suara guntur yang nyaring selalu membuat Evelyn terperanjat dan itu sangat membuatnya kesal.
Di tambah lagi Evelyn yang memang sedikit penakut. Apalagi, rumah yang selalu sepi karena orang tuanya sibuk bekerja.
Rasanya, Evelyn ingin mengutuk suara guntur itu. Setidaknya, dia tidak akan melakukan hal yang aneh. Yaps. Seperti kejadian kemarin. Dimana dia dengan tak sengaja memeluk Zellio. Kejadian itu membuat dirinya merutuki dirinya sendiri. Kenapa sampai bisa berlebihan.