Semburat di matanya sekarang terlihat seperti orang yang akan menangis, haru.
Namun, perasaan menyenangkan yang kini menyalip Vivi hilang begitu saja. Berubah menjadi kesakitan setelah Adrian yang dia kira serius ternyata hanya bermain-main dengannya.
Dan sebenarnya, Vivi yang terlalu berharap pada Adrian, yang dia tahu sejak awal bahwa Adrian tidak terlalu peduli padanya.
Dan waktu juga tidak akan membantu hubungan mereka.
Padahal Vivi tidak tahu siapa Andara. Tapi Vivi bisa melihat dengan jelas cinta terdalam Adrian untuk Andara.
Sosok wanita yang bisa membuat Adrian seperti ini.
Seperti Majnun yang gila karena Laila.
Begitulah Adrian sekarang.
Ia luluh dengan harapannya yang sebenarnya telah hancur.
Dia masuk ke dalam imajinasinya sendiri tidak yakin apakah itu akan menjadi kenyataan atau tidak.
Dia sebenarnya mencoba untuk menghancurkan dirinya sendiri.