"Maksud gue, kalau lo kabur dari sini pastinya lo akan dituntut ganti rugi atas semua harta yang udah diberikan sama Ayah gue ke lo." Bara pun bergegas pergi, entah kenapa melihat Asih yang bersikap ramah padanya … Bara justru jadi semakin canggung dengan ibu tiri seumurannya itu.
Asih pun tertawa melihat Bara yang salah tingkah.
"Terima kasih Bara, aku kira hatimu itu batu. Ternyata, rawa yang kurang dilestarikan saja. Nyeremin tapi manfaat," gumam Asih, dan dia pun pergi berlalu menuju dapur.
Setelah Asih menghilang di belokkan jalan, Bara yang juga sudah berbelok tiba-tiba kemali mundur –melihat sisa-sisa jejak langkah Asih dan mematung di sana sebelum beberapa detik kemudian, dia pun berjalan kembali.