Dan Jajaka Purwa sangat antusias menanggapinya. "Ya, tentu saja tidak. Sama sekali tidak. Bahkan kami sangat senang," katanya, "kamu juga, Hani?" Jajaka Purwa menatap Hani.
Ia juga ingin membuat Hani terlihat lebih menarik di depan Dandi.
Hani tersenyum setelah ibunya mencubit lengannya—Monika.
Karena Hani sedang melamun.
"Oh, begitu. Ya, tentu saja, silakan," kata Hani sambil tertawa renyah dan terlihat manis di mata Jajaka Purwa dan Monika.
Keduanya yakin Dandi akan semakin tertarik pada Hani. Keduanya juga mengamati wajah Dandi yang tersenyum sambil menatap wajah Hani perlahan.
Mereka tidak tahu bahwa Dandi hanya menyesuaikan situasi. Dia tidak benar-benar ingin melihat Hani. Tapi Dandi sangat ingin melihat Asih.
Tapi dia tidak melakukannya karena itu hanya akan membuat mereka semua curiga.
"Bahkan aku bisa langsung mengantarmu ke kamar tamu, Dandi," kata Hani lagi. Dia berpura-pura bahagia.
