Misaki menyerang Ana tanpa belas kasih, Ana tidak berdaya saat tubuhnya berkali-kali mendapat serangan dan rasanya seperti dibanting berkali-kali, rasanya semua tulangnya remuk, saat tubuhnya dilempar ke tanah, lalu ke pohon, ke tanah lagi, diangkat lalu dibanting lagi.
Terus menerus …
Misaki sangat gila!
Namun, tepat setelah Misaki selesai menyerang Ana dengan brutal dan tidak peduli bahkan Ana seorang gadis bertubuh kecil, Misaki hanya tersenyum puas, menjilati bibirnya sendiri sambil menatap Ana yang tidak berdaya.
Misaki tidak pernah melihat sosok Ana, dia hanya melihat sosok vampir yang bringas dan gila yang sudah membantai manusia dengan sangat keji.
Bagi Misaki, itu tidak bisa dimaafkan sama sekali.
An menutup mulutnya dengan satu tangan dan mulai batuk dengan keras.
Kemudian, ada darah di tangannya.
"Ayah! Aku sungguh minta maaf?" ucap Ana, dia meneteskan air mata merasa menyesal.
"Manusia jadi-jadian, sebaiknya kau langsung bunuh saja aku!" Ana menangis gugup.