Berlanjut.
Pagi harinya.
Kali ini seperti ada yang aneh, tidak seperti biasanya Luna bangun sangat terlambat dari Hendry.
Lalu, sebaliknya Hendry telah siap untuk menghadiri rapat dengan para Perdana Menteri dan Pemasehat kerajaan.
Hendry yang hendak melenggang pergi mendadak menghentikan langkahnya karena mendengar suara erangan dari Luna.
"Ratuku, kamu baik-baik saja?"
Hendry menghampiri terlebih dahulu Luna, yang sepertinya kurang sehat. Karena dari gerak-geriknya yang tidak mau membuka selimutnya.
"Tuanku," lirih Luna mengeluh pada Hendry.
Salah satu tangan Luna mencoba menggapai Hendry, dan saat itu juga baru diketahui jika Luna mengalami demam.
"Astaga, suhu tubuhmu sangat tinggi! Sepertinya kamu demam, Ratuku! Aku akn segera memanggil tabib untuk segera mengobati dirimu!"
Panik secara alami. Hendry mencoba untuk memberikan pertolongan cepat bagi Luna.
"Tuanku."