Berlanjut.
"Aa-apa aku bisa pergi? Lebih baik aku di Villa saja," tanya Yuzu dengan gugup.
Yuzu merasa orang-orang di luar sedang mengawasinya dari kejauhan. Ini adalah kali pertama Andrius mengajak seorang wanita ke perusahaannya, apalagi langsung mengizinkan wanita itu masuk kantornya.
"Tidak boleh," jawab dingin Andrius.
"Tentu saja karena aku selalu ingin bersamamu, dan itu juga bisa menunjukkan pada orang-orang bahwa kau itu milikku," batin Andrius.
"Oh, oke," rasa canggung malah semakin menghampiri Yuzu.
"Apa kau lapar? Ada restoran enak di hotel dekat sini," ajak Andrius.
"Oh tidak, tidak. Kau lanjutkan saja pekerjaanmu." Yuzu langsung menolak ajakan Andrius. Jika dia pergi keluar untuk makan bersamanya, semakin banyak orang yang akan menatapnya.
Andrius bangkit dari kursi kebesarannya itu, dan berjalan menghampiri Yuzu.
"Ayo pergi keluar." Andrius mengulurkan tangan kanannya kepada Yuzu.
"Eh, kemana?" bingung Yuzu.
"Pergi makan," jawab simple Andrius.