Chereads / Mr, posesif / Chapter 25 - Di tinggalkan

Chapter 25 - Di tinggalkan

Bab 25

"Kamu sedang apa di sini Niken?" Ujar Riko

"Aku, sedang ikut dengan Kenzo untuk menemui kekasihnya Bella, dia di rawat di sini," ujar Niken yang sudah mulai membaik.

"Tapi, kenapa wajah kamu dan tangan kamu ini penuh dengan luka lebam, apakah Kenzo melakukan kekerasan kepadamu?" Riko menatap Niken dengan tatapan penuh selidik.

Niken mengigit bibir bawahnya.

"Em, tidak, ini hanya terbentur saja, mangkanya jadi seperti ini," ujar Niken menyembunyikan kebenaran.

Niken mengusap seluruh sisa air matanya yang masih tersisa di pipinya itu.

"Em, kamu sendiri ngapain ada di rumah sakit?" Niken memandang Riko dengan tatapan sendu.

"Oh, aku habis mengantar mamahku untuk cek kesehatan di sini, aku memang sering berkunjung kesini," ujar Riko sambil tersenyum.

Niken menganggukan kepalanya tanda mengerti.

Saat Niken akan mengucapkan sesuatu, tangannya malah di tarik dari belakang.

Hingga tubuh Niken terperanjat ke belakang.

Riko langsung sigap menangkap tubuh Niken, namun, tiba-tiba orang yang menarik tangan Niken menghajar wajah tampan Riko hingga mengakibatkan adanya sedikit robekan di ujung bibir.

"Kenzo! Apa-apaan sih kamu ini?" Ujar Niken sambil mendorong tubuh Kenzo suaminya.

Kenzo menatap Niken dengan tatapan berang, tangannya mengepal kuat

"Aku kira kamu pergi dari tadi hanya untuk menenangkan diri, tapi. Ternyata aku salah, kamu malah janjian sama seorang lelaki yang bukan siapa-siapa kamu!" Kenzo menatap Riko dengan bengis.

"Apa sih, ini gak seperti yang kamu liat, aku sama Riko tidak janjian bertemu di sini, dia lagi..." Ucapan Niken terpotong karena Kenzo langsung menarik tubuh Niken dan menyeretnya untuk ikut dengannya.

Riko mengepalkan tangan, saat melihat tubuh mungil Niken di seret oleh suaminya, namun, Riko sadar jika ia tak bisa berbuat apa-apa.

"Ah, kenapa aku telat untuk menemukan kamu, jika aku yang lebih dulu menemukan kamu, aku yakin, kamu pasti tidak akan menderita!" Riko mengepalkan tangannya dan mengusap sudut bibir miliknya.

Sepanjang jalan, Niken meringis dan meminta untuk di lepaskan oleh Kenzo, karena Niken merasa sangat kesakitan akibat cengkraman yang di berikan oleh suaminya itu.

"Lepaskan, aku ini manusia, bukan barang ataupun hewan, lepaskan sakit!" Ujar Niken dengan suara sedikit meninggi.

Saat setelah sampai di parkiran, Kenzo langsung melepaskan cengkraman nya dan menyudutkan Niken di sisi mobil miliknya.

Niken yang mendapatkan tatapan tajam dari suaminya itu pun tak mau kalah telak, ia juga membalas tatapan itu.

Karena Niken pikir jika di alam bebas seperti ini, Kenzo tak akan berbuat kasar kepadanya.

Namun ternyata Niken salah.

Kenzo malah semakin berani.

Kenzo menekan kedua pundak istrinya dan meremasnya dengan sangat kencang hingga membuat Niken meringis kesakitan hingga sampai menangis.

"Hiks, lepaskan, sakit!" Niken mencoba melepaskan genggaman itu.

"Dengarkan aku Niken, jangan kamu pikir aku akan berbuat baik sama kamu, tidak, kamu salah, aku paling tidak suka dengan wanita yang sukanya membangkang, jika sekali lagi aku liat kamu menemui dia atau peria lain, akan aku pastikan kedua bola mata kamu akan terlepas dari tempatnya, paham kamu!" Kenzo menggeser tubuh Niken dengan sangat kencang dan dengan segera membuka pintu mobilnya.

Niken menangis, sambil memegang pundaknya.

Mobil sudah di hidupkan, namun Kenzo belum juga menyuruh Niken untuk masuk kedalam mobil miliknya.

Namun tiba-tiba pintu mobil terbuka kecanya.

"Aku tunggu kamu di rumah, jika kamu sampai malam belum sampai rumah, kamu akan tau akibatnya!" Ujar Kenzo dari balik kaca mobil.

Mata Niken terbelalak.

"Hah, jadi aku pulang dengan siapa?" Niken mengerutkan keningnya.

"Terserah, dengan siapapun itu, asalkan jangan pernah minta bantuan siapapun, kamu harus pulang dengan kaki kamu sendiri," Kenzo tersenyum miring.q

"Tidak, aku tidak bisa, dari rumah sakit sampai ke rumah utama itu sangat jauh, aku tak bisa, kakiku masih sakit jika harus berjalan kaki, aku mohon," Niken memegang pintu mobil tersebut.

Namun Kenzo malah melepaskannya dan langsung meninggalkan Niken.

Niken sempat mengejar-ngejar mobil suaminya itu.

Tapi yang namanya manusia, pasti akan kalah dengan yang namanya mesin.

"Hiks, kenapa dia sangat tega sekali meninggalkan aku di sini? Ini masih terlalu jauh untuk sampai di rumah, "

Niken melanjutkan perjalanannya dengan berjalan kaki, padahal kakinya masih terasa sangat sakit, tapi. Mau bagaimana lagi, ia tak bisa berbuat apa-apa, jika ia memilih kabur, Niken pasti akan ditangkap dan di hajar habis-habisan oleh Kenzo, ia tak mau menambah luka yang ada di tubuh dan hatinya.

Sedangkan di rumah sakit. Bella selalu tersenyum.

Ia tersenyum karena bisa mendapatkan hati Kenzo kembali, bahkan Kenzo tak marah karena mengetahui jika ia hamil anak orang lain, Bella merasa sangat beruntung.

Bahkan Kenzo sempat bilang jika nanti setelah sembuh, Bella di haruskan untuk tinggal di rumah utama.

Rian yang masih ada di sana, sungguh merasa bosan melihat tingkah Bella.

Rian sengaja tidak ikut dengan tuannya untuk pergi dari ruangan itu, karena rian Ingin melihat, apa yang di lakukan oleh Bella setelah sepeninggal lan Kenzo.

"Hahaha, Bella Bella, aku pikir kamu akan jadi tuan putri di hati Tuan, kamu salah sayang, kamu malah akan di jadikan budak oleh dirinya, karena itu lebih pantas daripada seorang istri hahaha!" Rian tertawa dengan suara besar

Bella mengerutkan keningnya saat mendengar ucapan Rian.

"Maksudnya?" Ujar Bella sambil memandang sinis ke ara Rian.

"Kamu pikir sendiri Bella mana ada seorang Tuan besar mau menerima sampah kaya kamu, wanita sampah dan murahan seperti kamu, apalagi dia sudah mengetahui akal bulus kamu hahah," Rian sekali lagi tertawa, karena Rian ingin sekali melihat reaksi Bella saat mendengar hal tersebut.

"Tidak, Kenzo tidak mungkin seperti itu, kamu jangan mengada-ada ya Rian, Kenzo sendiri yang bilang jika ia sudah memaafkan aku, lagian aku tuh cantik dan juga bisa memuaskan dia, mana mungkin bisa kalo Kenzo akan membuang aku, kamu terlalu berlebihan Rian," ujar Bella sombong.

Rian mendengus saat mendengar ucapan Bella

"Terserah, kamu mau bilang apa dan berharap apa, yang penting aku sudah memberitahukan hal terburuk yang nanti akan menimpa kamu!" Rian beranjak dari tempat duduknya dan langsung beranjak meninggalkan tempat itu.

Sepeninggal lan Rian, Bella menjadi terdiam dan menatap ke arha depan.

Apakah benar, jika nanti Kenzo hanya akan menjadikan dirinya budak.

Sedangkan di jalan, Niken teresok-esok menarik kakinya yang sudah merasa sangat lelah. Niken harus menempuh jarak yang sangat jauh dari jalan utama ke rumah Kenzo yang sangat jauh di dalam hutan itu.

Rumah yang harus melewati jalanan yang di kelilingi oleh hutan.