Satu minggu kemudian. Malam ini Alice mengajak Sergio untuk bertemu di tempat mereka seperti biasa. Tentu saja di batas pagar yang menghadap ke arah rerumputan di lapangan berkuda.
Malam ini Alice mengenakan gaun tidur berwarna putih. Perempuan itu juga mengenakan syal tebal untuk menutupi area leher dan dadanya.
Sergio tersenyum pada Alice. Kemudian lelaki itu segera memeluk Alice dengan erat. Satu minggu ini mereka sama sekali tidak saling bertemu karena satu dan lain hal.
Alice sibuk dengan kegiatannya sebagai seorang kepala dari semua pelayan.
"Bagaimana dirimu? Apa kau sehat?" Tanya Alice dengan pelan.
Sergio mengangguk. "Aku sehat. Kalau kau?"
"Aku juga sehat. Kita sangat jarang sekali bertemu, Sergio. Aku sungguh merindukanmu." Kata Alice dengan menyadarkan kepalanya pada dada Sergio.
Sergio semakin memeluk erat tubuh Alice. "Aku juga. Maafkan aku, setelah malam itu aku tidak berusaha untuk menemuimu."
"Tidak apa-apa, Sergio."