"Tapi aku tidak bisa berjalan terlalu cepat, apalagi berlari. Kau mau melukaiku?" Tanya Alice yang terlihat kesal.
Harly tertawa saja. Lalu ia tiba-tiba berjongkok memunggungi Alice. "Naiklah ke punggungku. Maka kita berdua akan cepat sampai di sana."
"Tapi--"
"Sudahlah, Alice. Jangan terlalu banyak mengatakan kata tapi. Telingaku sangat gatal mendengar kata itu. Segeralah naik ke punggungku. Tenanglah, kita akan aman. Aku janji tidak akan lama di sana. Lihatlah pasar kecil itu. Jarak ke sana sangat dekat. Kita tidak akan melewatkan sepuluh menit." Kata Harly yang berusaha membujuk Alice.
Alice menatap punggung luas Harly dengan ragu. Wanita itu menggigit bibir bawahnya dan menoleh ke belakang.
Lalu Alice menutup pintu belakang rumah sejenak. Kemudian ia benar-benar naik ke punggung Harly dengan pelan. Alice memang sudah mengenakan mantel bulu yang hangat menutupi kedua bahu dan punggungnya. Jadi ia merasa siap jika diajak pergi keluar oleh Harly.