Karena suasana di dalam ruang pengadilan itu terasa menggantung, maka sang penasehat segera melangkahkan kedua kakinya maju ke depan.
Penasehat itu adalah Marlyn. Pria tua dengan jenggot putih itu sambil membenarkan pegangan tangannya pada buku tebal yang ia pegang.
"Aturan hukum kerajaan nomor dua ratus delapan puluh. Tentang penanganan kasus kejahatan pembunuhan. Memang pada dasarnya pembunuh akan dijatuhi hukuman mati. Mata dibalas mata, gigi dibalas gigi, dan nyawa dibalas dengan nyawa. Tapi perlu kita garis bawahi dan tekankan. Ada faktor-faktor pendukung yang bisa mengurangi hukuman si pelaku." Ujar Marlyn dengan jelas dan hati-hati.
Semua saksi langsung menajamkan telinga mereka. Pandangan mereka mengarah pada Marlyn yang berdiri di samping Charlotte dengan jarak setengah meter.
Ariadne juga menatap Marlyn. Apa yang dibicarakan Marlyn, tentu juga dimengerti oleh Ariadne.
"Kau boleh meneruskan penjelasan itu, Penasehat Marlyn." Kata seorang ahli hukum.