Sekitar tiga jam menunggu, akhirnya Robin membuka pintu utama rumahnya. Pria itu tersenyum tipis pada Jason dan dua pengawal.
Jason bisa melihat dengan jelas bahwa bagian kepala dan leher Robin sangat berkeringat sekali. Padahal udara malam ini cukup terasa dingin. Hal itu benar-benar membuktikan bahwa Robin berusaha keras menangani Avery.
"Bagaimana keadaannya?" Tanya Jason dengan panik. Jason dan dua pengawal itu berdiri langsung dan mendekat pada Robin.
Robin menghembuskan napas panjangnya. "Semua akan baik-baik saja. Untuk saat ini biarkan dia beristirahat dulu. Dia belum sadar. Keadaannya masih sangat lemah sekali. Denyut nadinya sangat melemah sampai saat ini. Tapi kurasa dia akan bisa tersadar kemungkinan dua atau tiga hari kemudian."
"Lalu bagaimana luka di dada kanannya?"
