"Berisik!" Sentak Clarissa membuat Biyan langsung terhenti dari ucapannya.
"Baik! Asal dia ikut!" Rex menarik Biyan sampai terbentur pada tubuhnya. Untuk yang kesekian kalinya Biyan terperangah dengan kelakuan para tuan muda ini, ia terasa seperti boneka yang tertarik berulang kali.
Dili tertawa. Lantas melangkah merangkul pinggang Clarissa yang tajam melihat Rex dari balik kacamata, melihat laki-laki itu memegang lengan wanita lain.
Keempatnya dalam situasi rumit.
***
Buyan mengumpulkan semua uang di depan kaca, di atas meja toilet. "Wahh…" tidak menyangka para tuan muda itu akan dengan mudahnya menghamburkan uang yang sejumlah satu bulan jika Biyan bekerja. Ia meluruskan lembar demi lembar setelah mengganti bajunya tadi. Tidak berapa lama suara langkah kaki mendekat pada cermin.
Clarissa melirik sesaat apa yang dilakukan Biyan.
