Wanita teman Dili semasa sekolah itu masih melihat semua laki-laki itu. "Untuk apa kalian kesini? Untuk menghina?"
"Tidak ada jamuan yang bisa kau sajikan pada tamu?" ujar Dili yang juga telah ikut duduk bergabung dalam ruang sempit ini.
"Jika kalian ingin bir kaleng yang dijual di pinggir jalan aku bisa membeli empat kaleng untuk kalian," kata wanita itu.
"Aku takut lambungku tidak sanggup menerima kekerasan hidup." Ketiganya tertawa mengejek wanita itu, i mengerucutkan bibir.
Salah satu dari mereka memesan makanan dengan online, tidak berselang lama kota-kota pizza juga minuman yang terlihat enak makin memenuhi ruangan. Wanita itu semakin kesal dengan tingkah seenaknya para tuan muda ini.
***