Pagi ini langkah lebar Rex baru saja masuk dalam kantor itu, sempat sedikit beradu tatap dengan Dili. Sama-sama tidak suka jika saling berpapasan. Apa lah daya ayahnya menginginkan kedua pewaris ada dalam satu perusahaan.
Mobil van tua baru saja berhenti di depan pintu lobby. Keluar beberapa wanita dengan seragam rapi. "Ingat yang aku katakan tadi? Dapatkan sebanyaknya buruan kalian, ini adalah perusahaan besar, isinya adalah mereka-mereka yang kaya di negara ini dan pastinya butuh semakin banyak investasi!" Semua wanita itu mengangguk termasuk Biyan. Ditawari pekerjaan selingan kala ia sedang menganggur man mungkin ditolak.
Lembaran brosur perumahan. Biyan hanya ditugaskan membagikan brosur itu pada mereka yang bekerja di perusahaan ini, tentu saja dengan tertib tapi sedikit memaksa. Brosur yang Biyan bawa harus habis jika ia ingin mendapatkan penghasilan, apalagi jika yang ia jumpai dan menghubungi marketing perumahan. Biyan akan langsung mendapatkan bonus.