"Siapa saja yang sudah kau kenal di rumah ini?" tanya Dili serius, apa Rex yang membawanya atau hanya kebetulan.
"Aku tidak mengenal banyak orang. Aku sibuk sekolah dan bekerja."
Dili malah semakin maju.
"Bagaimana kau bisa masuk? Di sini tidak ada yang bekerja paruh waktu? Kau masih sekolah kan?"
Biyan tergagap, kakinya mundur satu langkah. Dengan suara terbata ia menjawab pertanyaan Dili. "Aku… aku anak pelayan di rumah ini, nyonya besar dan tuan besar yang mengijinkan aku tinggal di ruang belakang."
Dili terhenti dari gerakan kakinya. "Anak pelayan?" Bisiknya dalam hati. Dili semakin tajam melihat Biyan. Dan Biyan tidak mengerti apa salahnya. Apa mungkin karena ini ibunya selalu mengatakan untuk menghindar dari kedua tuan muda.
"Rex berhubungan dengan akan pelayan?" Sambung Dili dalam hati.
Biyan mengerejapkan matanya. "Saya permisi." Biyan pergi begitu saja melewati bahu Dili.
Dili masih terpaku di tempatnya tidak bisa mencerna keadaan.
***