"Permisi." Dili memasukan kepalanya pada dalam ruangan. Biyan baru saja selesai pemeriksaan.
"Siap, suster?" Perawat yang sedang memeriksa perban di kaki Biyan menjawab.
"Kalau tidak salah tadi ada orang yang menabrak anda, nona. Di lantai bawah ingin bertemu tapi karena kekasih anda tidak mengijinkan siapapun untuk datang menjenguk kecuali Yona jadi kami tidak ijinkan."
"Kekasih? Tapi, dia bisa datang?" tanya Biyan lagi.
"Mungkin dia kenal seseorang dan mencari tahu tentang kamar Anda. Laki-laki yang merawat Anda kemarin, dia bilang kekasih Anda."
"Permisi." Dili masih di ambang pintu.
Biyan ingin meluruskan kata kekasih tapi Dili di ambang pintu kembali memanggil.
"Bagaimana, nona? Apa dia boleh masuk?"
Biyan juga tidak bisa memutuskan tapi Dili semakin masuk.
"Permisi." Dia sudah ada di depan tirai kamar Biyan. "Aku datang untuk berdamai, aku minta maaf," ujarnya masih dengan tirai tertutup.
Tidak berapa lama perawat menggeser tirai yang menutupi keduanya.