Rayn tidak bisa diam saja setelah menunggu beberapa jam di rumah sakit. Dia juga tidak bisa menghubungi siapapun, bahkan dengan pamannya sendiri yang merupakan ayah dari Jennifer.
Kedua matanya pun bengkak. Dia menangis bahkan tidak sadar bahwa dirinya melakukan hal itu. Walaupun dia merasa ada yang aneh dengan Jennifer, perasaan sayang dan kasih kepada orang yang selalu berada di sampingnya tentu tidak hilang begitu saja.
Honey tahu akan hal itu. Dia tidak sedang meminta lelaki itu untuk mengerti bahwa dunia berada di sini. Dia juga tidak meminta agar Rayn merasa lebih tenang dengan cepat, karena apa yang dia rasakan sekarang mungkin adalah sesuatu yang sangat berat untuk dikendalikan.
Rayn terdiam, karena dia baru saja menyadari apa yang telah dia lakukan. Dia menoleh ke arah Honey yang sedang duduk di salah satu kursi di pojok lorong.