"Jadi sebenarnya kita mau ke mana?" Honey masih bertanya terkait hal itu. Padahal dia sudah berada di dalam mobil cukup lama.
"Kita akan makan malam bersama seseorang." Rayn tidak menjawab lebih dari itu. Meski tersenyum dengan begitu manis, Rayn tidak menyadari bahwa jawaban itu tidaklah cukup bagi Honey.
"Rayn, kau mengatakan apa? Kenapa kita harus makan malam dengan orang lain?" tukas Honey.
"Ya. Kita memang harus makan malam dengan orang ini. Kupikir kau sudah pernah bertemu dengannya," jawab Rayn dengan segenap hati.
Honey masih tetap saja merasa tidak puas. Memang dia baru saja mengetahui ke mana mereka akan pergi, tentu saja sebuah tempat yang dapat menjadikan mereka menikmati makanan. Namun hal itu terasa tidak cukup. Bagaimana mungkin hal itu bisa dikatakan sebagai jawaban?
"Rayn, kenapa kau harus seperti ini? Bukankah aku hanya ingin bertanya?" Honey tetap keukeuh.