Honey menggigit apel merah yang ada di hadapannya. "Kau tahu, aku sangat sedih tidak bisa memakai baju itu. Ngomong-ngomong, Kenapa kau tiba-tiba membelikan aku baju? Apakah kau akan mengajakku ke sebuah tempat?"
Rayn mengangguk. "Nanti malam akan ada pesta amal di sebuah gedung yang cukup megah di ibukota. Tentu saja aku akan sendirian, karena Kau pasti tidak terlihat."
"Jadi, apa yang dimaksud dengan tentu saja kau akan sendirian? Padahal aku tidak terlihat? Apakah maksudmu adalah aku menemanimu meski aku tidak terlihat?"
Rayn mengangguk. "Ya. Seperti itu."
"Aku akan tetap datang. Toh, pada kewajibanku untuk bisa mengetahui orang-orang yang jahat di sekitarmu." Honey menambahkan.
"Aku tahu kau akan menempati janjimu. Setelah kita bertemu dengan Rex, mungkin aku bisa mengidentifikasi di mana tubuhmu berada. Aku merasa bahwa keterangan dari Rex itu masih belum cukup untuk membuat sebuah perkiraan. Semoga kau mau bersabar," ujar Rayn.