Rayn pun juga melakukan hal yang sama. Ia diam dan memilih untuk memikirkan beberapa hal yang mungkin membuatnya tak mampu untuk bertahan.
Terkadang, perenungan seperti ini dapat membuat kita menemukan sesuatu. Rayn percaya akan hal itu. Membandingkan dengan orang lain, hidup kita tak akan pernah sama dan layak diperlakukan demikian.
Namun mendengar apa yang dilalui oleh Honey, Rayn menjadi merasa berada di level terendah dalam menghayati nestapa.
"Kenapa kita tidak membahas terkait tanaman itu? mungkin, Rex akan datang nanti malam." Honey mungkin merasa ada yang aneh dengan hubungan mereka sekarang. Suasana mulai terasa tidak nyaman dan itu akan merusak segalanya.
"Rex? oh. Dia yang peri itu?" tanya Rayn. Ia memang tidak terlalu mudah nama seseorang.
"Yup. Aku akan menunggunya di taman ini nanti malam."
"Apakah dia benar-benar akan datang?"
"Biasanya sih, begitu. Aku merasa bahwa sepertinya kau meragukan Rex?"
Rayn menggeleng. "Ah, kamu sering mencurigaiku."
