Banyak kesedihan yang datang, tetapi enggan meninggalkan. Kehidupan terasa berat untuk para makhluk yang membenci dirinya sendiri. Bagaimana rasanya harus bersama-sama menghabiskan waktu dengan sosok yang paling tidak kita sukai?
Honey, sesungguhnya, merasa demikian. Kebencian itu muncul entah dari mana. Mungkin ia sempat mengetahui bibit rasa itu, kemudian mengabaikannya. Atau, dia merasa tidak pernah ada hal-hal yang menyakitkan dan tiba-tiba kebencian itu datang menghampiri.
Kedatangan rasa itu tak akan pernah membuatnya menjadi sosok yang sama. Honey dulu pun tak lagi ada di kedua matanya saat ini.
Ia tak lagi merasa bersemangat, tetapi masih berusaha terlihat terlihat baik-baik saja.
Apakah hal itu adalah salah?
"Mana mungkin? Kenapa kau berpikir bahwa kau tidak bisa memaafkan dirimu sendiri?" tanya Rayn setelah menyeduh teh hangat buatan Julian itu.