"Kau tidak merasa ada yang aneh dengan dia?" tanya Honey tiba-tiba yang membuat Rayn tentu saja terkejut.
Rayn memegang dadanya sembari menatap honey lekat-lekat. "Apa yang kau lakukan? mengapa membuatku terkejut?"
Rayn langsung menelepon seseorang. Honey bisa melihat layar ponsel Rayn bertuliskan Julian.
"Pak? bisa tolong tanyakan saya dan Rosemary akan bertemu di ruang berapa?"
"Di ruang tiga sembilan, Tuan."
Rayn memandang kembali jalanan yang dilalui oleh Jenni beberapa waktu yang lalu. Ia merasa bahwa gelang kertas yang ada di tangannya itu bertuliskan dengan tiga sembilan.
"Apakah para tamu VIP akan mendapatkan semacam kertas yang menjadi gelang di tangannya?"
"Ya. Apakah Tuan merasa dengan hal itu?" tanya Julian kembali.
"Baiklah. Terima kasih."
Rayn meminta honey untuk mengikutinya. Ia tidak akan pergi ke Rosemary karena sesuatu benar-benar membuatnya merasa takut.
"Kita pergi ke mana setelah ini?" tanya Honey.
"Kita akan pulang!"
"Pulang?"
