"Saya hanya menyarankan, Tuan. Jika Tuan tidak berkenan, itu tidak masalah." Julian pun sebenarnya merasa bingung dengan sikap Rayn sekarang.
Mengapa orang-orang di sini menjadi menyebalkan. Padahal, tidak perlu harus menjawab dengan begitu kasar untuk sebuah pertanyaan bukan?
Rayn bergumam, tetapi Tak ada satupun orang yang akan mendengarkan kata hati dari sudut terdalamnya. Ia bahkan tidak melihat honey yang seharusnya berada di sekitar. "Ke mana dia?"
Rayn yang semakin kesal mencari di mana keberadaan jiwa itu. "Habis mesum di tempatku, sekarang pergi? Apa maksudnya? Kenapa dia jadi kekanak-kanakan seperti itu?"
Honey memang tidak ada di area ruang tamu seperti beberapa saat yang lalu. Dia sedang sibuk mencari makanan yang dapat dia lahap karena merasa sangat lapar.
Rayn pun akhirnya menemukan jiwa itu yang sedang tertunduk memakan sebuah apel. "Dasar pencuri!"