Tak ada yang dapat menyegarkan dirinya daripada hembusan angin yang perlahan menyentuh kulit.
Honey bisa merasakan hal itu, sesuatu yang menyentuhnya dengan lembut. Sesuatu yang ia yakini sama ini tidak akan membuat sebuah marabahaya.
Aku berada di mana?
Pertanyaan itulah yang muncul pertama kali di kepala honey. Walaupun telah muncul, ia tidak ingin dengan cepat membuka matanya untuk melihat di mana dirinya berada.
Honey menekan kembali pendengarannya untuk bisa menjangkau seluruh suara yang mungkin ada di sekitar. Ini adalah hal yang biasa dilakukan olehnya ketika berada di sebuah tempat yang dirasa asing.
Suara angin berhembus dengan dinginnya malam terasa begitu saja oleh Honey. Ia tidak ingin membuka mata sampai menemukan titik di mana dirinya sangat memahami kondisi di sekitarnya.
"Honey?"
Suara itu membuatnya tidak ingin memeriksa lebih lanjut. Honey, entah mengapa, merasa lebih aman setelah mendengar suara itu masuk ke dalam telinganya.
"Honey? Kau sudah bangun?"