"Tuan? apakah Tuan baik-baik saja?" tanya Julian.
Tentu saja Rayn tidak baik-baik saja. Ia tidak mungkin akan merasa lebih baik ketika dirinya tahu ada sebuah mayat ayam dan darah yang masih segar di sana.
"Apa yang terjadi? Bukankah pak Julian sudah berusaha untuk menyingkirkan orang-orang yang hendak membunuhku?"
"Saya, saya sudah melakukan apa yang bisa saya lakukan selama ini Tuan. Namun, mungkinkah ada pihak lain yang sedang mulai mengancam Tuan Rayn?" kata Julian.
Sebentar, Rayn perlu menenangkan diri terlebih dahulu. Kepalanya terasa sangat pusing hingga tak mampu untuk melihat dengan jelas saat ini. Wajah Julian yang cukup dekat itu tidak terlalu bisa ditangkap oleh kedua mata Rayn.
"Saya. Saya merasa ada sesuatu yang membuat saya tidak bisa bernapas dengan benar sekarang," tukas Rayn memegang dadanya.