"Apakah seseorang berniat untuk menerorku?"
Rayn sangat kesal. Ia memang selalu kesal hari ini. Bagaimana bisa seseorang mengirimkan sebuah surat dengan label resmi tapi tidak ada sesuatu di dalamnya.
"Ada apa, Tuan?" tanya Julian.
"Bagaimana bisa surat ini harus sampai di depanku sekarang? Mengapa pak Julian tidak langsung saja membuka untuk tahu apa yang ada di dalam isi amplop itu? Selembar kertas kosong!" kata Rayn kemudian melempar lembaran itu di sampingnya.
Julian terdiam. Ia tidak akan membantah atau melawan apa yang dikatakan oleh Rayn saat ini. Perkataan itu pasti tidak mudah ketika kondisinya sedang seperti ini.
"Maafkan saya, Tuan. Saya benar-benar tidak tahu jika itu adalah surat kosong yang Bahkan membuat waktu Tuan terbuang sia-sia." Julian menunduk sambil meminta maaf.
"Astaga, Aku bahkan tidak ingin marah di saat makan malam seperti ini." Rayn tidak ingin meneruskan makanannya dan pergi meninggalkan meja.
