Rayn masih enggan untuk masuk ke dalam kantornya. "Apakah kita bisa pulang sekarang?"
"Tuan, saya merasa bahwa mungkin Tuan perlu untuk melihat apa yang sedang ingin ditawarkan oleh grup mode itu." Julian berpendapat yang lain.
"Saya tidak ingin mengatakan apa-apa. Jika itu masalah mode, kenapa harus ke saya? silakan langsung menghubungi Jenni yang lebih memahami apa itu mode!"
Ya, Rayn geram. Kegeramannya itu bukan berarti bahwa yang menunjukkan emosinya yang tiba-tiba meledak begitu saja. Jelas dia memiliki alasan yang kuat.
"Tuan," panggil Julian. Kepala pelayannya itu masih tetap membuat Rayn merasa kesal karena tidak segera pergi dari hadapannya.
"Pergilah, pak. Saya tidak ingin bertemu dengan Andrea lagi. Mengapa dia masih ada di sini? Bukankah dia sangat bersenang-senang dengan Adam?" Emosi Rayn semakin membuncah. Rasa marah yang sempat pada beberapa waktu terakhir telah membuatnya kesal bukan main.