"Tuan," panggil Julian sesaat setelah mereka turun dari sebuah bukit.
Rayn masih belum ingin melepaskan pandangannya ketika ia melihat dari atas sebuah tanah itu. Ia tetap berjalan menuruni bukit yang akan mengantarkannya kepada mobil yang ada di bawah.
"Tuan," panggil Julian sekali lagi. Pria paruh baya itu berharap Tuan mudanya itu mau mendengar apa yang ingin ia katakan.
Rayn menghentikan langkahnya. Namun, dia tidak ingin berbalik begitu saja. Ada perasaan yang tidak ingin ia katakan, tetapi ia tidak mampu menahan diri dengan ekspresi yang langsung menggambarkan apa yang dirasakannya.
"Tuan," panggil Julian entah ke sekian kalinya. Ia berjalan menyusul Rayn yang kini sedang berdiri tanpa melangkah kembali.
"Ada apa?" kata Rayn tanpa berbalik untuk memandang Julian.
