"Kau yakin tidak mendengarnya?" tanya Wildy.
Untuk kesekian kalinya, Honey memastikan kembali. Ia memejamkan mata sembari menenangkan diri. Perasaan yang tenang akan selalu membuat pendengarannya menjadi lebih buruk.
Namun, ia bener-bener tidak mendengar apapun. Terakhir kali, ia berusaha untuk mengidentifikasi siapa yang sedang berjalan sambil membawa alat berbahan logam itu. Namun, setelah suara itu tidak terdengar lagi, Honey pun juga tidak mendengar apapun.
Wildy semakin cemas. Dia menoleh ke kanan dan ke kiri, merasakan kegelisahan yang semakin membuatnya tak bisa berpikir panjang. Ia menengadah kepada sesuatu yang bahkan tidak pernah ia lakukan selama ini. Matanya terpejam. Apakah dirinya sedang berdoa? Honey menatapnya sambil memperhatikan lebih lanjut. Sebagai seorang teman, ia memang selalu ingin tahu apa yang sedang ada di dalam pikiran Wildy.