Honey tidak bisa berpikir dengan jernih saat ini. Ia mungkin masih membayangkan apa yang telah terjadi di antara dirinya dengan Rex.
Sentuhan itu.
Kelembutan itu.
Kekuatan itu.
Honey bahkan masih merasakan desiran itu meski dirinya telah sendirian di kamar ini. Kelopak matanya membesar, pandangannya pun tak lagi mengenai dirinya sendiri. Ia bahkan masih berada di atas tempat tidur, dan belum benar-benar pergi dari sana. Kelembutan dan kehangatan yang terjadi di atas ini tak akan membuat Honey baik-baik saja beberapa waktu ke depan.
Ya, tentu saja. Tak akan baik-baik saja beberapa waktu ke depan. Honey menggigit bibirnya sendiri. Perasaan ini tiba-tiba menderu keras di dalam benaknya.
"Apa yang terjadi denganku?"
Honey membasahi bibirnya yang tiba-tiba basah kembali. Perasaannya ini memang tidak bisa dijelaskan karena memang tak pernah ada sebelumnya. Debaran itu memang sempat ada, tetapi tak pernah benar-benar muncul sebelum apa yang sudah dilakukan oleh Rex bersamanya.
