Rex berusaha melepaskan tangan Yomi yang mengekangnya tanpa ampun. Bibir Yomi pun juga demikian, seolah tidak memberikan celah bagi Rex untuk melepaskan diri.
Yomi mungkin menikmati setiap aksi yang ia lakukan. Setiap gerakan tangan yang menyentuh kulit Rex, atau mungkin setiap liuk bagian dari sang jenderal itu yang terasa menjadi miliknya itu.
Namun, Rex tidak bisa menikmati hal itu.
Ruangan itu lebih terasa panas saat ini. Api yang berada di depan Rex itu juga tidak terlihat semakin meredup sama seperti sebelumnya. Namun Rex sangat yakin bara panas ini tidak sekedar tentang api yang menghangatkan ruangan saja, tetapi hasrat Yomi yang sepertinya tidak ingin diganggu oleh siapapun.
"Yomi, lepaskan! lepaskan aku!" kata Rex tepat di belakang telinga Yomi. Sayangnya, peri perempuan itu tidak benar-benar ingin mendengarkan hal tersebut. Ia tetap menikmati setiap kancing baju dari rex yang terbuka.
