It's been a long time.
Jenni merasakan apa yang sudah lama tidak ia rasakan selama ini.
Setelah selalu berada di dalam bayang-bayang Rayn yang tak sepatutnya selevel dengannya itu, Jenni akhirnya menemukan titik yang seharusnya ia berada.
Jenni tersenyum, membayangkan beberapa pasang mata memandangnya. Kecantikan alami yang ia miliki memang selalu memiliki pesona tersendiri.
Namun, Jenni tak ingin berharap banyak. Ia sudah cukup berada di tempat itu tadi malam. Tempat di mana dirinya mendapatkan banyak perhatian, meski dirinya sempat pula meraup banyak hujatan.
"Jen, gimana acaranya?" tanya Rayn lewat telepon.
Jenni tersenyum. "Ya, baik-baik saja."
"Maksudmu, baik-baik saja? Apakah ada hal yang menyenangkan?" tanya Rayn lagi.
"Tidak ada. Semua berjalan mulus, tetapi tidak ada yang terlalu berarti."
**