Perjalanan kali ini berhasil membuat Rayn merasa cukup lelah. Ia pikir semua bentuk dinas yang ada di dunia ini hanya sekadar jalan-jalan, atau bahkan hanya bersenang-senang.
Sayangnya, tidak seperti itu.
Semua terasa melelahkan dan membosankan. Ia menjadi kesal karena hal-hal yang seharusnya menjadi teknis kini harus ia selesaikan secara strategis.
"Apakah tidak ada orang yang bisa menyelesaikan masalah semua ini?" gumamnya dalam hati.
Rayn merasa tidak bisa bernapas dengan lega, hanya karena ia harus terburu-buru dalam menghadiri pertemuan.
"Selamat pagi, Tuan." Julian baru saja membuka pintu kamar Rayn.
"Ah, astaga. Apakah aku terlambat lagi?" tanya Rayn.
"Tidak, Tuan. Sepertinya, Tuan tadi malam tidak cukup tidur?" tanya Julian.
"Apakah saya berhak untuk tidur dengan baik? Rasanya, Saya hanya bisa memejamkan mata tanpa benar-benar tertidur."