"Pak, sebentar."
Rayn meminta Julian untuk menghentikan mobilnya terlebih dahulu. Namun, Julian tidak mendengar karena suara klakson mobil di sekitarnya beradu.
"Pak," panggil Rayn lagi. Ia berharap Julian menginjak rem setidaknya untuk sementara waktu.
Yang ditunggu akhirnya datang, Julian menanggapi apa yang diminta oleh Rayn dengan meminggirkan mobil. Julian menoleh dan menatap Rayn untuk meminta penjelasan.
"Saya takut," kata Rayn kemudian menundukkan kepala.
Suara riuh jalan raya tidak akan terganggu dengan adanya seseorang yang sedang bersedih kali ini. Banyak mobil yang menambah keriuhan jalan dengan menekan klakson entah untuk apa. Mereka, para pengendara itu, pasti tahu bahwa klakson tidak akan membuat jalan menjadi sepi atau bahkan kosong melompong.
Rayn tidak tahu harus berbuat apa. Dengan adanya kegiatan ke pabrik Rezz ini ternyata membuat Rayn merasa terintimidasi. Tidak bisakah ia hanya hidup sebagai Rayn Hunter saja, tanpa harus menjadi seorang ketua grup?
