Jangan pernah menyerah, untuk sesaat saja. Karena mungkin, kau akan tahu alasan mengapa kau berada di jalan yang terjal ini.
**
Seketika, Rayn kembali terbangun. Mungkin ini adalah kali ketiga di malam ini ia membuka mata terbangun. Tidak ada yang aneh di dalam kamar pribadinya setelah ia memandang sekelilingnya
"Astaga," kata Rayn dengan menarik napas panjang. Peluhnya mulai menetes meski dirinya berad di ruangan dengan pendingin di dalamnya.
Rayn terdiam untuk berpikir sejenak. Mengapa beberapa malam ini ia harus berada dalam mimpi buruk hingga tak mampu untuk tidur dengan nyenyak?