Rayn merasa cukup lelah, tetapi juga merasa bahagia. Bukan karena situasi dirinya yang kini menjadi seorang pemimpin yang berpengaruh, tetapi karena ia bisa melewati hari ini dengan baik.
Ia masuk ke dalam rumah dengan senyuman cukup menyenangkan untuk dilihat. Rayn melihat rumah yang besar itu menjadi berbeda. Mungkin karena ia merasa ada yang berubah pula dengan dirinya.
Ia melihat sebuah rumah besar yang dulu adalah beban, kini menjadi di sebuah rumah yang akan menjadi tempat tinggal seseorang Rayn Hunter. Ia tidak merasa bangga karena dia adalah seorang pemimpin perusahaan, tetapi lebih merasa lega karena dapat menerima dirinya yang sekarang.
"Hai saya sudah pulang Pak Julian?" Rayan menoleh ke segala arah untuk mencari seseorang yang mungkin ada di depan ruang tamu atau di sekitarnya. Tak ada orang yang berlalu lalang. Rayn merasa aneh, tetapi kemudian ia sadar.
Lagipula, rumah ini memang sepi. Hanya ada dirinya yang tinggal di sini.