Pertarungan yang terjadi antara Rayn dengan dirinya sendiri ternyata belum usai. Melihat bagaimana Yoes tewas dan Rayn tak bisa melakukan apa-apa telah menjadi penilaian tersendiri atas apa yang terjadi di dalam perusahaannya.
Ia hanya bisa terdiam dengan kepala yang terasa kosong. Mungkin lebih tepatnya ia merasakan bahwa tak ada yang dapat dipikirkannya saat ini.
Hatinya terasa hampa. Dan untuk sampai bisa berpikir lagi, ia harus melakukan sesuatu yang cukup jitu. Karena apa? ia tidak tahu bagaimana menyelesaikan ruang hampa yang ada di kepalanya setelah rasa terkejut yang menderanya saat ini.
Yoes meninggal, itu adalah fakta. Ketika ia mengetahui bagaimana kondisi Yoes yang ternyata adalah dibunuh, ia semakin tidak ingin melakukan apa-apa di perusahaan itu.
Nyawanya akan selalu berada di ujung tanduk. Setelah sekian lama terdiam dan tak melakukan apa-apa, Rayn menitikkan air matanya yang sudah tertahan beberapa menit.
